Minggu, 30 September 2012

Puisi Islami

Puisi Islami



         Sebuah puisi merupakan yang ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Secara garis besar, yang merupakan hiburan sekaligus sebagai inspirasi bagi kita yang membaca dan mendengarkannya.
berikut beberapa kutipan puisi yang bernuansa islami




Hantarkan Aku kesana
Gejolak yang membuncah memenuhi dada ini…
Bersama asa yang rindu mendalam…
Dari hamba yang berlumur dosa dan kealpaan…
Berharap dapat bersua dengan-Mu…
Wahai Rabbul`alamiin…
Dengan taubat ku berharap…
Kuatkan jiwa ini mendatanginya…
Kokohkan langkah kaki ini menempuhnya…
Azzamkan niat ini dalam mencapainya…
Ikhlaskan hati ini menjalaninya…
Aku rindu…aku rindu…aku rindu…
Rindu berjumpa dengan-Mu dalam SYAHADAH…
Rindu bersua dengan-Mu dalam IMAN…
Rindu bersama-Mu dalam TAUHID…
Rindu indahnya hidup dalam naungan ridha-Mu…
Syari`at ISLAM…Daulah ISLAM…Khilafah ISLAM
Duhai Alloh yang tiada sekutu bagi-Mu…
Hantarkanlah kerinduanku ini…
Mudahkanlah…
Lapangkanlah…
Tuk raih cita-cita…
KEMULIAAN HIDUP DALAM ISLAM, ATAU
KESYAHIDAN DALAM PERJUANGAN
Aku berharap termasuk yang Kau hantarkan….
Ridhai dan kabulkanlah…
Amien ya Alloh, ya Rabbal`alamiin…




Masjid Siang dan Malam
 aku ingin membagi khusukku
dengan masjid itu
masjid siang dan malam

aku rindu padamu masjidku
dan segera kusiapkan basmalah
menghinggapi faring dan laring yang mengering
oleh panas juli

aku bosan
aku muak ditempat ini
yang menawarkan sejuta maksiat pada bumi

aku ingin selalu
menikmati indahnya zikir
di masjid ini
masjid siang dan malam



KETAHUILAH atau KATAKANLAH
Wahai KEBIJAKAN
Kau terlahir dari perenungan para Pemujamu
Melebur dalam menghias langkah
Tak pandang penting Orang mau berkata Apa
Yang ku tau KAU bagian dari hidupku

Wahai KEBIJAKAN
Mendekatlah padaku
Agar aku bisa menyatu dalam larut hidupku
Tak pandang penting Orang mau berkata apa
Yang ku tau ku ingin berdiri di atasmu

Wahai KEBIJAKAN
Ku temukan KAU dalam Perenunganku
DAri hasil Pemahaman yang Mendalam
Yang dilandasi Oleh rasa Adil
Tak pandang penting orang mau berkata Apa

Wahai KEBIJAKAN
Tak pandang penting Orang mau berkata Apa
Yang ku tau
KAULAH TUJUAN LANGKAHKU.

TERUNTUK : PARA PEMUJA KEBIJAKAN

kata-kata mutiara islami


Kata-kata Mutiara Islami

kata kata mutiara islami berikut merupakan kata-kata yang bisa menyentuh hati, selain untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, kata-kata mutiara ini juga bisa memotivasi kita dalam kehidupan kita sehari-hari.
semoga bermanfaat untuk penulis dan khususnya bagi pembaca.....




* Apabila kita hudup hanya untuk hidup kita,niscaya hidup kita terasa singkat. berawal dari lahirnya kita dan berakhirnya hidup kita yang terbatas. tetapi jika kita hidup karena hal lain, yaitu hidup karena perjuangan maka sesungguhnya hidup ini akan terasa panjang dan mendalam berawal dari munculnya manusia dan berakhirnya dengan hilangnya manusia di bumi ini.

* Lihatlah orang-orang yang dibawahmu dalam urusan harta dunia, dan jangan sekali-kali melihat yang berada diatasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang diberikan kepadamu. (Al-Hadits)

* Dunia yang kita pijak sekarang ni hanyalah tempat tinggal sementara. Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa mengingatkan kepada diri kita masing-masing tujuan hidup kita di dunia ini.

* Sebuah ujian dan cobaan adalah suatu kesulitan. Dimana kesulitan harus kita hadapi dengan senyuman yang layak untuk disanjung dunia, senyuman optimis menembus telaga air mata.

* Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu

* Sebuah ujian dan cobaan adalah dan suatu kesulitan. dimana kesulitan harus kita hadappi dengan senyuman yang layak untuk disanjung dunia, senyuman optimis menembus telaga air mata.

* Hati manusia berubah-ubah, saat ini marah barang kali besok lusa telah redah dan mungkin lebih sayang pada kita, oleh sebab itu janganlah mendendam atau benci berkepanjangan.

janganlah takut jadi tua, sebab tentu menua. namun takutlah tidak jadi dewasa, sebab kedewasaan sikaplah yang jadi jalur kebahagiaan dan kemuliaan

* Berani hidup mesti berani menghadapi problem, janganlah takut dan janganlah gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, sebab tiap-tiap problem telah diukur allah cocok kekuatan kita. 

* Kita tidak mempunyai apa pun dan tidak dimiliki siapapun tak hanya milik allah. hidup didunia hanya singgah sesaat, melacak bekal untuk pulang dan menunggu waktu maut menjemput.


* Hati yang bersih akan peka terhadap pengetahuan, apa pun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera pengetahuan yang membuatnya semakin bijak, arif dan pas saat menyikapi hidup ini.

* Tiga sifat manusia yang merusak adalah: kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengegumi diri sendiri secara berlebihan.

* Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya, orang yang suka menhina orang lain, dia juga akan dihina. orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.

* Rencana adala jembatan untuk meraih mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu apa yang kamu cita-citakan. putuskan apa yang kita inginkan, kemudiaan tulislah sebuah rencana, maka kita akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibandingkan dengan sebelumnya.

* Kawan pendamping yang shaleh ibarat penjual minyak wangi, bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. bila kamu tidak terjilat apinya, maka kamu akan kena asabnya.

Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali. (Imam Ghozali)

Jika seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun, jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil, lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).